Download Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Monday, March 15, 2010

Visual Merchandiser, antara seni dan penjualan

. Monday, March 15, 2010

Posisi ini memang mengombinasikan kemampuan seseorang antara produk, tata interior untuk menstimulasi dan menciptakan display sedemikian rupa sehingga didapatkan tampilan yang terlihat seperti yang diinginkan, misal :eksklusif namun tetap hangat dan cozy dan membuat orang tertarik untuk membeli.
Membuat window display ataupun display secara keseluruhan dari sebuah department store misalnya ataupun branch dari suatu brand terlihat menarik dan bisa menggugah konsumen untuk masuk dan membeli produk yang dijual di dalamnya. Secara singkatnya, ia bertanggung jawab pada tampilan display suatu tokok.
Beragam elemen bisa digunakan oleh seorang Visual Merchandising dalam menciptakan display yang menarik. Mulai dari warna, penerangan, tata ruang, informasi mengenai produk yang akan disampaikan dalam beragam bentuk, sampai pada beragam tambahan seperti keharuman tempat, suara yang membutuhkan teknologi tertentu seperti teknologi digital untuk menciptakan ambience yang diinginkan. Karena ilmu visual merchandising lebih pada ilmu seni sehingga sensitifitas akan seni seseorang yang menginginkan posisi ini sangatlah penting. Karena itu juga tak ada pegangan tertentu ataupun aturan baku dalam membuat atau menciptakan ambience yang diinginkan. Prinsip yang penting adalah bagaimana caranya agar penjualan dapat terdongkrak naik hanya dengan penciptaan display yang menarik.


Seorang visual merchandiser perlu melakukan riset dengan pegetahuan akan konsep dan tren yang ada, tahu lifestyle apa yang sedang meland, membuat sketch untuk display yang akan diciptakan, mencari dan memilih material yang akan digunakan dan mengoptimalkan semua sudut ruang sehingga tercipta atmosfer yang diinginkan. Namun memang di saat sulit seperti sekarang ini banyak juga brand ataupun toko yang tidak mau menggunakan jasa visual merchandiser karena takut bengkaknya biaya yang dipelukan. Padahal sesungguhnya dengan bantuan seorang visual ini bisa membuat bujet tidak membengkak dengan pembuatan display tertentu yang tepat sehingga retailer pun bisa menghemat waktu dan biaya. Saat ini banyak juga yang menyadari posisi VM ini merupakan solusi efektif dan cepat untuk merubah tampilan ambience toko retail sesuai dengan style yang diinginkan.


Posisi lain yang hampir mendekati dengan tugas seorang VM adalah Retail Experience. Mereka melihat dari perspektif pembeli dan bukan dari kebalikannya seperti yang dilakukan VM. Namun sebagai contoh, kombinasi antara seorang VM, Customer Experience dan Store Design menciptakan sinkronisasi yang mengagumkan dalam penciptaan ruang display yang diinginkan.
Tujuan seorang VM adalah dengan menciptakan display sedemikian rupa sehingga pengunjung pun merasa nyaman, dan customer's friendly dengan cara sebagaimana di bawah ini :

  • Memudahkan pembeli untuk mencari produk-produk yang diinginkan berdasarkan kategori
  • Memudahkan untuk memilih sendiri produk yang diinginkan dan mencari aksesoris yang diperlukan
  • Memberikan informasi yang diperlukan terkait dengan produk, misal ukuran, warna dan harga.
  • Memberikan informasi mana saja produk-produk terbaru ataupun best seller dengan tanda tertentu.
  • Mempresentasikan produk dengan cara sederhana yaitu secara teratur, mudah dimengerti, dan 'mudah ditemukan'
Untuk latar belakang pendidikan, mereka yang mengambil ilmu interior design, arsitektur ataupun pendidikan lain yang masih dalam bidang desain bisa cocok dengan posisi ini. Namun kemampuan menggambar tata ruang akan menjadi nilai lebih dan punya rasa visual yang baik dan bisa memvisualisasikan dengan baik akan menjadi nilai lebih yang lain. (nit, beragam sumber).
Sumber :CBN

1 komentar:

Unknown said...

GOOD

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Recent Comment

StationeryBlog is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com